Banyak penemuan sekarang yang diasosiasikan dengan Perang Dunia I, seperti kapal selam, torpedo, pesawat tempur dan pesawat pembom.
Berikut adalah beberapa teknologi Perang Dunia I yang masih mempengaruhi dunia saat ini.
SONAR
Karya Reginald Fessenden terbukti penting. Setelah tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912 akibat menabrak sebuah gunung es, pelopor radio asal Kanada ini mulai melakukan eksperimen akustik bawah air untuk mencari cara melindungi kapal dari gangguan bawah laut yang tidak terlihat (gunung es). Hal ini mendorong dia menciptakan sebuah osilator elektro-mekanik, alat yang digunakan di atas kapal laut yang akan mengirimkan suara melalui air pada frekuensi tertentu dan kemudian mendengarkan pantulan suara dari setiap benda di sekitarnya.
Dia mengembangkan teknologi pertama sebagai sarana berkomunikasi dengan kapal selam dan kemudian sebagai alat peringatan yang ditempatkan pada Buoy (pelampung navigasi laut) untuk mengingatkan kapal mendekati perairan dangkal dan bahaya lainnya. Pada bulan Oktober 1914, Angkatan Laut Inggris membeli ‘Fessenden osilator set’ untuk sarana komunikasi bawah air, dan di November 1915 memutuskan untuk melengkapi semua kapal selam dengan alat tersebut.
Fisikawan Perancis, Paul Langevin merancang versi elektronik dari perangkat Fessenden yang jauh lebih baik dalam mendeteksi objek yang bergerak. Ini termasuk transmitter dan receiver “quartz”, yang dapat meningkatkan jangkauan dan kejelasan sinyal. Pada bulan Februari 1918, ia mencapai jangkauan transmisi hingga 8 kilometer dan gema jelas dari sebuah kapal selam.
The Fesseden osilator terus digunakan hingga akhir Perang Dunia II untuk mendeteksi benda-benda diam seperti tambang.Fessenden dan penemuan Langevin juga menjadi dasar untuk apa yang akan menjadi SONAR.
The Superheterodyne Receiver
Teknologi radio sudah ada sebelum Perang Dunia I, namun dua penemu saat Perang Dunia I telah merubah itu. Pada tahun 1917 dan 1918, seorang perwira Perancis bernama Lucien Levy dan seorang perwira Amerika bernama Edwin H. Armstrong secara tiba-tiba muncul dengan apa yang akan dikenal sebagai superheterodyne receiver, yaitu suatu cara agar radio dapat mencari sinyal yang jaraknya lebih jauh.
Cara kerja superheterodyne receiver pada dasarnya menumpang pada suatu gelombang radio yang lain, lalu diperkuat dan disaring frekuensi menengah yang dihasilkan, kemudian didemodulasi untuk menghasilkan sinyal audio, dan proses terakhirnya diperkuat untuk output ke pengeras suara atau earphone.
Awalnya, Lucien Levy mencari cara untuk meningkatkan kerahasiaan transmisi radio. Dia bekerja di menara Eifel, ketika militer perancis menggunakan menara Eifel untuk eksperiment gelombang radio saat Perang Dunia I meletus. Armstrong adalah kapten di Pasukan Amerika Serikat sebelum akhirnya ia dikirim ke Prancis pada tahun 1917 untuk bekerja pada komunikasi radio Sekutu. Pada saat itu, ia sudah terkenal di dunia radio untuk umpan balik sirkuit regeneratif nya (perangkat yang dapat memperkuat sinyal), di mana dia menerima Medali penghargaan pertama dari Institute of Radio Engineers di Paris pada awal 1918.
Air-to-Ground Communication: Komunikasi Suara ke Udara
Pada awal tahun 1910, para peneliti mendemonstrasikan transmisi nirkabel antara pesawat dan markas pusat kendali. Pada Percobaan ini pilot menekan kode Morse pada pemancar yang diletakan di pangkuannya. Ada beberapa masalah, pilot biasanya terlalu sibuk mengendarai pesawat,daripada mengoperasikan sandi morse. Transmisi Radio suara akan diperlukan untuk komunikasi nirkabel agar lebih praktis di udara. Tapi transmisi suara memerlukan frekuensi yang lebih tinggi daripada transmisi kode Morse, dan membutuhkan sumber daya yang terlalu besar dan berat untuk masuk ke dalam pesawat pada waktu itu.
![]() |
karyawan AT & T mendengarkan suara pada uci coba pertama komunikasi dari udara ke darat (air-to-ground voice communication). |
Pada tahun 1916 Perancis berhasil menguji coba komunikasi suara dari udara-ke-darat selama “pertempuran di Verdun”, satu tahun kemudian, mereka mendemonstrasikan komunikasi antar pesawat (udara-ke-udara).