“Saya tinggal di Washinton DC dan bekerja di MoveOn.org sehingga tak bisa melarikan diri dari Trump di rumah atau pun di kehidupan kantor. Tetapi saya dapat melarikan diri darinya dalam kegiatan yoga,” kata Sara Kenigsberg.
Donald Trump ternyata tak hanya memberikan dampak pada dunia politik, ternyata ia juga memberikan dampak pada perubahan gaya hidup. Kabar yang terdengar, gara-gara Donald Trump, tiba-tiba perempuan-perempuan di Amerika menjadi hobi yoga.
Pada survei yang dilakukan pada tanggal 31 Januari kemarin, sekitar 52 persen rakyat Amerika Serikat ternyata tidak setuju dengan Presiden Trump. Gallup memulai melacak hal ini dan cukup mengejutkan, bahwa belum pernah ada presiden yang memiki angka ketidaksetujuan sedemikian tinggi.
Selain hal itu, mereka juga terlihat lebih frustrasi. Dalam kondisi seperti inilah tidak sedikit perempuan Amerika yang akhirnya mencoba beralih ke kegiatan yoga. Tentu untuk membantu mereka agar bisa keluar dari kestresan tingkat tinggi.
“Dengan begitu banyak keraguan dan ketidakpastian yang terjadi setelah pemilu, saya menemukan diri saya menginginkan penyaluran yang membuat saya bisa benar-benar keluar dari semua ini,” kata Andrea Kravitz, seorang penggemar kelas yoga dari Y7 Studio yang memandang dirinya seorang Demokrat moderat.
Kabarnya, selama 26 hari terakhir ini Kravitz mengikuti 17 kelas yoga yang berbeda. Tak hanya itu, ia juga masih berlatih sendiri di rumah.
Dilaporkan Kompas.com, bahwa Y7, sebuah studio yoga di New York dan Los Angeles, mengalami peningkatan kehadiran peserta pada tanggal 9 November (sehari setelah pemilihan) dan juga pada tanggal 20 Januari (hari pelantikan) dan sehari sesudahnya. Sarah Larson Levey, salah satu pendiri Y7 berpendapat bahwa itu mungkin karena masyarakat ingin menjauhi segalanya.
“Saya tinggal di Washinton DC dan bekerja di MoveOn.org sehingga tak bisa melarikan diri dari Trump di rumah atau pun di kehidupan kantor. Tetapi saya dapat melarikan diri darinya dalam kegiatan yoga,” kata Sara Kenigsberg.
Selain Y7, Sky Ting Yoga di New York City juga melaporkan kehadiran di kelas meningkat 15 persen dari bulan Oktober ke bulan November, dan jumlah itu terus meningkat. Di hari setelah pemilihan, studio itu memberikan kelas yoga gratis yang ternyata laris terjual dan punya daftar tunggu peminat.